Kematianlah Yang Menjadi Pemisah Antara Aku Dan Rabb-ku -->
"membaca dan menulis adalah caraku untuk melupakan segala kecamukan kesedihan didalam hati"

Para Undangan Menuju Boting Langi’

Advertisemen


3)      Para Undangan Menuju Boting Langi’

Setelah tiba saat yang ditentukan, yakni saat bulan purnama raya, maka berangkatkan Guru Risellek, Sangka Malewa, Sinrang Mpatara, Sennek Batara dan rombongan ke Boting Langi yang diantar oleh guntur, diiringi kilat dan petir. Sebelum sampai di Boting Langit, Guru Risellek beserta rombongan melewati kerajaan anak-anak Patotoe, Leteng Nriu, Kerajaan Balasangriu, juga melewati Mallimongeng, Kerajaan I La Sangiang, Langku-langku, Kerajaan Aji Pawewang, Mallagenni Kerajaan Aji Tellino, Limpo Majang, Kerajaan Sangiang Kapang, Wawo Unruk Kerajaan La Rumpang Megga.

Semua kerajaan yang dilewati Guru Risellek selalu menyempatkan diri untuk mampir bertegur sapa dengan semua kemanakannya. Sesudah beristirahat sejenak, barulah mereka melanjutkan perjalanannya. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, mereka sudah melewati Kerajaan Wawo Unruk. Pada saat matahari masih di tempatnya, tibalah Guru Risellek beserta rombongan di Boting Langi. Penjaga serta pengawal Kerajaan Langit datang membukakan pintu halilintar penutup langit.

Setelah memasuki batas wilayah pagar halilintar, maka segenap penjaga istana serempak bangkit menghalangi Guru Risellek beserta rombongan memasuki istana' petir, kediaman Patotoe. Karena bukan orang penghuni langit, maka bangkitlah Paddengncpngnge, Paresolae, To Alebboreng, Pulakalie, I La Sualang, I La Becocik, penjaga pagar guruh, dan datang pula menyerbu burung hantu, setan, bersama dengan ular berbisa dan lipan raksasa penjaga istana Sao Kuta kediaman Patotoe.

Melihat gelagak yang tidak menyenangkan dari para pengawal istana tersebut, meludahlah sembari berkata yang dipertuan di Toddang Toja Guru Risellek, "Lancang benar kalian orang Sunra tidak memperkenankan rombonganku memasuki pagar halilintar. Tidakkah kalian mengetahui bahwa aku, adalah saudara Patotoe. Seorang tinggal di Boting Langi berkuasa di Ruallette dan seorang tinggal di Toddang Toja menjadi raja di Peretiwi. Kalian lancang tidak memperkenankan rombonganku memasuki pagar istana petir. Perlakuanmu sangat keterlaluan dan membuatku marah kepada kalian."

Setelah mendengar penjelasan Guru Risellek, maka gemetarlah seluruh badan orang Sunra dan seluruh penjaga istana seraya berkata, "Tuan-tuan rupanya yang berkuasa di Pertiwi. Kami telah lancang karena tak membiarkan tuan memasuki pagar istana halilintar, padahal tuan adalah adik Patotoe beserta rombongan yang diundang berkunjung ke istana Ruallette" Seketika itu para penjaga pintu Langit menghadap seraya menyembah lalu mempersilakan Guru Risellek dan rombongan memasuki istana Kerajaan.
Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
© Copyright 2017 Ishak - All Rights Reserved - Distributed By Artworkdesign - Created By BLAGIOKE Diberdayakan oleh Blogger