Advertisemen
2) Undangan Musyawarah Untuk Mengisi
Bumi
Turunlah
segera para utusan Patotoe mengantar undangan. Sesampainya di Toddang Toja,
menghadaplah Rukkelleng Mpoba bersama dengan Ruma Makkompong kepada Sinauk Toja
penguasa Peretiwi (saudara Patotoe) bersama dengan istri. Setelah beristirahat
sejenak, utusan itu menyembah seraya menyampaikan perihal undangan saudaranya
ke Boting Langit. Setelah melihat kedatangan utusan saudaranya, bertanyalah
Sinauk Toja suami-istri kepada utusan itu perihal apa gerangan yang disuruhkan
saudaranya.
Sambil menyembah Rukkellepg Mpoba dan Ruma
Makkompong menyampaikan kepada tuannya Sinauk Toja, "Anda diundang oleh
kakanda Patotoe untuk naik ke Kerajaan Langit bersama dengan istri. "sang
tuhan penentu nasib" (bukan Allah Swt., melainkan dewa yang dipertuhankan,
Editor.) bermaksud menurunkan putranya di Ale Lino (pusat Bumi) sebab dia menganggap
bahwa dirinya bukanlah Dewata apabila tak seorang pun menyembah kepadanya dan
menadahkan tangan ke Peretiwi."
Setelah
selesai menghadap dan setelah Sinauk Toja menerima dan menyetujui undangan
kakaknya, mohon pamitlah utusan tersebut. Lalu utusan itu meneruskan perjalanan
menuju ke tempat sepupu sekalinya, yaitu To Bala Unynyik dan kemanakannya di
Senrijawa yang bernama Sennek Batara. Sesampainya di Kerajaan Senrijawa, kedua
utusan itu langsung menghadap dengan terlebih dahulu menyembah. Mereka pun
menyampaikan undangan "tuhan penentu nasib" (bukan Allah Swt.,
melainkan dewa yang dipertuhankan, Editor.) kepada To Bala Unynyi dan Sennek
Batara. Setelah melaksanakan perintah Patotoe, maka utusan itu kembali ke
Boting Langi melapor.
Advertisemen