Kematianlah Yang Menjadi Pemisah Antara Aku Dan Rabb-ku -->
"membaca dan menulis adalah caraku untuk melupakan segala kecamukan kesedihan didalam hati"

Silsilah Batara Guru Dan Awalnya To Manurung

Advertisemen

Sebelumnya; <<
La Patigana Aji’ Sangkuru’ Wira To PalanroE, yang bertahta di Boting Langi’ (Puncak Langit), digelar PatotoE, mengundang semua anggota keluarganya dari berbagai kerajaan untuk melakukan musyawarah; termasuk Toddang Toja’ dan Opu Samuda (Bawah Laut), Eto’ Empong (Pusat Laut). Karena pada saat itu Bumi dalam keadaan kosong pemerintahan. Pertemuan itu menetapkan La Tongeng Langi’ (tahta di langit) bertugas mengatur Dunia Tengah (tempat dimana manusia hidup) menjadi Datu Luwu ke-1, digelar Batara Guru, ia adalah putera La Patigana To PalanroE’ (sang pencipta) dan Datu Palinge’ (wanita pencipta) dan di putuskan menikah dengan We Nyili Timo’, puteri La Mattimang Guru ri Selle’ Opu Samuda, raja Toddang Toja’ dan isterinya bernama Sinau Toja’ saudara perempuan La Patigana. Juga disepakati bahwa We Pada Uleng’ puteri La Balaunyi’, raja Ute’ Empong, kawin dengan La Urumpessi’ putera La Oddang Nriwu’ Sangkamalewa Batara Tikka, seorang calon raja Kutu’ atau Tompo Tikka (Luwu-Banggai). Sedangkan Putra Patoto’ yang bungsu, yang bernama La Sadda’ Wero (Ucapan Gemilang) dengan gelar Aji Mangkau’ (Penguasa Berwibawa) diutus untuk menguasai Pusar Bumi, yang jauh berada di seberang Laut Barat.

                Dari keturunan Guru ri Selle’, ada tujuh Dewa yang juga memerintah tujuh lapis Dunia Bawah, masing-masing dengan tugas berbeda-beda pula. Antara lain, membawa persembahan manusia turun ke dewa-dewa di Buri Liu, menciptakan badai dan menenggelamkan kapal-kapal orang-orang jahat. Anak tertua perempuan bernama We Nyili Timo’ (kerling dari timur) dikirim untuk menikah dengan Batara Guru. Anak kedua Guru ri Selle’ La Punna Liung, yang berwujud buaya laut raksasa, bertindak sebagai pembawa pesan antara Dunia Bawah dan Tengah. 

                Proses penciptaan Dunia Tengah hingga saat ini belum ditemukan. Dalam naskah La Galigo, campur tangan para Dewa hanya terbatas pada pengaturan dunia, menjadikannya subur, menyebarkan tanaman dan menata penghuninya yang sebelumnya belum mempunyai raja dan belum beribadat. Pasangan Batara Guru dan We Nyili Timo’ inilah yang membangun dinasti manusia Maddara’ Takku’ (berdarah putih) pertama di Luwu dan merupakan model awal to-manurung dan to-tompo para leluhur dari dunia dewa-dewa mempercayai bahwa mereka adalah titisan dari khayangan atau muncul dari Dunia Bawah untuk menjadi penguasa pertama di berbagai kerajaan di Sulawesi Selatan. (Pelras, 2006). 

Pembahasan; Sejarah Singkat To Manurung Hingga lahirnya I Lagaligo
Sub; Silsilah Batara Guru Dan Awal To Manurung
Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
© Copyright 2017 Ishak - All Rights Reserved - Distributed By Artworkdesign - Created By BLAGIOKE Diberdayakan oleh Blogger