Advertisemen
NGANTUK
Oleh: IshakAshari
Mata redup
Tekanan nafas pendek berkesesuaian
Sekali nafas keluar dari tenggorokan
Beriringan suara serak meresap
Pandangan
Mata monoton
Leher
membeton
Pikiran
terlelap dalam hayal
Akal
tertidur dalam angan
Pendengaran bergeming dalam keheningan
Pandangan buram dalam kehampaan
Merasuk masuk dalam kedalaman
Merobek segala indra dalam kefokusan
Ngantuk…
Kelaparan
atau kekenyangan?
Kebosanan atau kejenuhan?
Yah, Kelaparan akan
harapan
Berbagai rasa yang masih tersimpan
Memori ingatan jelas bersemayam
Dalam lingkar cinta yang telah terasingkan
Dulu segala rasa kita padukan
Kini asing bagai tak pernah kita rasakan
Rasa membuat kita kelaparan
Sungguh, hati sangat lapar untuk merasakan
Dulu segala rasa kita padukan
Kini asing bagai tak pernah kita rasakan
Rasa membuat kita kelaparan
Sungguh, hati sangat lapar untuk merasakan
Rasa yang kini keluar menjelajah
Mengasingkan diri, sibuk mengembara
Mencari pelarian walau terlihat rendah
Demi mencapai kebahagiaan dalam duka
Yah, kekenyangan akan hinaan
Dari bibir sang penikmat hisapan
Dari lidah jagoan berpagutan
Yang merasuki pikiranku di sepertiga malam
Yah, kekenyangan akan hinaan
Dari bibir sang penikmat hisapan
Dari lidah jagoan berpagutan
Yang merasuki pikiranku di sepertiga malam
Perburuan roda waktu
Lambat laun memperlihatkan wajahmu
Yang pernah menghias malamku
Memacu kenikmatanku hingga petang berlalu
Yah,
kebosanan akan ingatan
Atas segala
dogma harapan
Tanpa
kejelasan semua kecaman
Mungkin
ragamu sudah bosan
Yah, kejenuhan dalam tekanan
bagai sendi jenuh ditengah himpitan tulang
Kejenuhan dalam cengkraman
Bagai daging jenuh dalam balutan.
Advertisemen