Kematianlah Yang Menjadi Pemisah Antara Aku Dan Rabb-ku -->
"membaca dan menulis adalah caraku untuk melupakan segala kecamukan kesedihan didalam hati"

Penata Musik Dalam Teater

Advertisemen

Penata Musik Teater 

Teater merupakan bentuk kesenian yang unik. Mengapa unik? Karena di dalam pertunjukkan teater semua unsur kesenian dapat terlibat dan memegang peranan yang saling berkaitan dan mendukung satu sama lainnya. Di antara bidang seni yang lain, seni musik merupakan cabang seni yang paling akhir memasuki ranah teater. Di Eropa sendiri musik baru memasuki ranah teater sekitar pertengahan abad ke 18. Bersama dengan penata lighting dan artistik, penata musik bertugas untuk menjadikan adegan-adegan yang terjadi di atas panggung menjadi lebih "hidup".


Untuk menjadi seorang music director atau penata musik teater yang baik diperlukan berbagai aspek yang mencakup sisi musikal dan non-musikal dari sosok penata musik tersebut. Yang berkaitan dengan sisi musikal, yaitu:
•           Kemampuan bermain instrumen musik yang memadai.
            Sangat baik sekali apabila seorang penata musik teater dapat menguasai satu atau lebih instrumen musik. Sebab instrumen musik, disamping penulisan notasi, merupakan media bagi seorang musisi untuk memvisualisasikan segala bentuk ide-ide dasar musikal yang ada di dalam benak musisi tersebut. Semakin mahir seseorang memainkan intrumen musik, semakin luas kemungkinan ide-ide musikal yang akan dihasilkan.

•           Memahami berbagai jenis atau genre musik
                Jenis musik pada umumnya berkaitan dengan suatu budaya atau tradisi dari daerah dan waktu tertentu. Hal ini sangat erat kaitannya dengan simbol tempat atau waktu yang terdapat di dalam suatu naskah teater. Dengan mengerti, memahami serta dapat memainkan berbagai jenis musik, baik musik modern maupun etnik, dapat memudahkan seorang penata musik untuk mengembangkan komposisi musik yang sesuai dengan naskah yang sedang digarapnya.

•           Kreatifitas
              Setiap seniman dituntut untuk memiliki kreatifitas yang memadai untuk dapat menciptakan suatu karya yang baik. Sisi kreatifitas ini dapat dilatih dan dikembangkan seiring banyaknya pengalaman berkesenian yang telah dilakukan. Pada hakikatnya orisinalitas ide pada zaman sekarang ini bisa dikatakan tidak ada. Suatu karya seni akan mengacu pada hasil karya-karya yang telah ada sebelumnya. Akan tetapi sisi kreatifitas inilah yang dapat membuat seorang seniman mengembangkan suatu gagasan ide baru yang berangkat dari pengaruh karya-karya yang telah ada.

Selain beberapa aspek musikal tersebut, yang tak kalah pentingnya adalah mengetahui dan memperhatikan fungsi musik itu sendiri di dalam dunia teater dan drama. Aspek fungsi musik di bawah ini pada umumnya selalu digunakan dalam pementasan-pementasan teater dengan bentuk realis. Realis disini mengacu pada pengertian peristiwa yang dihadirkan di atas panggung merupakan realita yang terjadi di kehidupan nyata, baik masa lalu maupun masa sekarang. Karena selain bentuk realis, terdapat bentuk-bentuk lain di dalam seni teater, misalnya bentuk surealis atau absurd. Namun, pada dasarrnya fungsi musik dalam bentuk teater apapun berangkat dari fungsi musik dalam bentuk teater realis. Aspek-aspek tersebut antara lain:
1.         Sebagai Pembuka dan Penutup dari Suatu Pementasan
             Pada umumnya, suatu pementasan teater diawali dan diakhiri oleh komposisi musik yang menjadi penanda dimulainya dan berakhirnya pementasan tersebut. Komposisi musik tersebut sebaiknya mengacu kepada alur cerita pementasan secara keseluruhan. Musik pembuka (overture) dan penutup (musik ending) bisa dikatakan berfungsi sama sepertisoundtrack di dalam film. Durasi untuk overture dan ending ini biasanya akan ditentukan oleh sutradara agar panjang-pendeknya durasi dapat sesuai dengan masuk dan berakhirnya adegan.
    
2. Sebagai Penanda Waktu
            Maksud penanda waktu disini mengacu pada beberapa hal. Pertama, setting tahun, zaman atau era yang diangkat pada garapan tersebut. Misalnya, tahun 1930an, 1950an, era Barok, era Orde Lama, era Orde Baru, dsb. Musik sebisa mungkin dapat memvisualisasikan setting waktu tersebut, sehingga penonton dapat merasakan seolah-olah dibawa masuk ke dalam setting waktu yang sedang dihadirkan di panggung melalui bunyi-bunyi yang dihasilkan pemusik. Sebagai langkah awal untuk menghadirkan hal tersebut, penata musik sebaiknya melakukan observasi melalui berbagai sumber untuk mencari tahu jenis-jenis musik apa sajakah yang populer atau identik pada suatu era.
             Kedua, setting waktu yang mengacu pada waktu dalam satu hari. Maksudnya, apakah adegan tersebut diilustrasikan terjadi pada pagi, siang, sore atau malam hari. Untuk menciptakan ilustrasi musik seperti itu tidak harus dalam bentuk musik konvensional. Bisa juga dihadirkan melalui sound effect yang secara umum dapat mewakili setting waktu tersebut. Misalnya, dengan menghadirkan suara jangkrik untuk setting waktu malam hari atau suara burung berkicau pada pagi hari, dsb. Atau bisa juga dengan menggabungkan musik konvensional dengan sound effect yang sesuai.

3. Sebagai Penanda Tempat
            Fungsi penanda tempat disini terbagi pada hal-hal berikut. Pertama, wilayah geografis yang mengacu pada suatu negara, provinsi atau kota tertentu yang menjadi tempat terjadinya peristiwa di dalam naskah. Apabila setting tempat yang digunakan dalam suatu naskah adalah Jakarta pada tahun 1950, maka penata musik sedapat mungkin menghadirkan komposisi musik yang dapat membawa imajinasi penonton ke dalam suasana Jakarta tahun 50an. Hal ini erat kaitannya dengan fungsi musik sebagai penanda waktu. Seperti juga pada fungsi penanda waktu, penata musik sebaiknya melakukan observasi dari berbagai sumber untuk mengetahui musik yang menjadi identitas suatu wilayah pada kurun waktu tertentu.
            Kedua, mengacu pada lingkungan atau bangunan. Misalnya, suatu adegan yang terjadi di dalam rumah, di kamar, di perkantoran, di hutan, di perkotaan, di pedesaan, dsb.

4. Sebagai Musik Suasana
            Suasana disini dimaksudkan kepada aktifitas yang melatari suatu adegan. Musik ilustrasi ketika adegan makan malam tentu berbeda dengan ilustrasi musik saat adegan berkelahi. Musik ilustrasi untuk suasana bahagia juga akan berbeda dengan ilustrasi musik adegan marah atau sedih. Pemilihan komposisi musik untuk fungsi ini memerlukan kepekaan penata musik terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan nyata sehari-hari.

5. Sebagai Karakter Tokoh
            Setiap tokoh yang terdapat dalam cerita tentu memiliki peran dan sifat yang berbeda-beda. Karakter atau sifat tertentu dari setiap tokoh juga dapat diilustrasikan melalui musik. Misalnya, karakteristik watak tokoh protagonis dapat digambarkan melalui penggunaan musik yang berangkat dari interval mayor, sebaliknya tokoh antagonis diwakili musik yang berkesan auditif minor atau diminish.

6. Musik Aksen
            Aksen musik di dalam suatu adegan berfungsi sebagai penegas atau memperjelas situasi yang sedang terjadi di atas panggung. Bentuk aksen sendiri dapat dibangun dengan berbagai cara, misalnya menggunakan teknik dari suatu instrumen musik tertentu, berasal dari sound effect, maupun suara langsung dari suatu benda yang digambarkan di dalam adegan. Adegan orang dipukul, suara hujan, bel pintu, dering telepon adalah sebagian kecil contoh yang memungkinkan penggunaan aksen musik.
Selain hal-hal teknis di atas, untuk menjadi penata musik teater diperlukan seni berkomunikasi yang baik terhadap orang lain. Sebab, seni pada umumnya dan teater khususnya memerlukan kerja sama tim yang baik untuk pada akhirnya memberikan sajian kesenian yang menarik dan bermanfaat bagi penonton. Untuk itulah komunikasi di antara sutradara, aktor, seluruh penata, kru, dll harus senantiasa dijaga sebaik mungkin.


Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
© Copyright 2017 Ishak - All Rights Reserved - Distributed By Artworkdesign - Created By BLAGIOKE Diberdayakan oleh Blogger