Advertisemen
BELENGGU
AKAL
Oleh: Ishak Ashari
Yha,
Seakan-akan
fikiran yang terpenjarakan
Dalam
kamar cerah yang sepi
Berbaring
dikasur empuk dengan telanjang badan
Tapi
tidak telanjang pikiran dan hati
Serta menyelami warna biru yang
menyelimuti kamar
ooh
Seakan jiwa terbuai dalam
kedamaian
Pertanyaan mungil timbul dari dalam
hati
Inikah hidup kawan.?
Ppccceeaahkk
Suara
pecahan botol terdengar dari luar jendela
Disertai
teriakan “woooh”
Mata
melalak berbarengan tekanan nafas
“Woooh inilah kebebasan”
Tapi bagiku ini penjara
“woooh inilah kesenangan”
“woooh inilah kesenangan”
Tapi bagiku ini derita
“woooh inilah hidup”
“woooh inilah hidup”
Hah? Hidup.? Hahaha
Teriakan
orang gila dari laur jendela
Menghentak
hati dan memecah kenyamanan
Akal
yang dari tadi terbelunggu
Akibat
di nina bobokkan oleh ragaku
Kini
berputar dan meronta mencari jalan keluar
Masuk kelembah menyusuri hutan gelap
Memecah pembulu darah dengan suara batuk
Menginjak ranting-ranting kering berdaun hijau
Menghubungkan sel-sel saraf dan
berenang kedasar
Membalut darah menggumpal
Raga
dalam pembaringan
Pikiran
sedang melakoni perjalanan
Entah
dimana akan menemukan peristirahatan
melepas
dahaga meminum anggur suci dalam kedamaian
oh kusebut namaku dalam diam
Saat bertemu kesialan pada
pertengan jalan
Haruskah aku bertemu dengannya?
Hewan-hewan purba yang kelaparan
Memangsa
satu persatu bawahannya
Mengatur
dan menghancurkan generasinya
Mengikat
segala kontrak dengannya
Mengisi
perut buncitnya
Hingga
asik berpesta dengan gadis pelacurnya
Oh kusebut namaku dalam diam
Hati tersentak saat pikiran
berjalan pulang
Menemukan banyak lobang dijalan
Orang gila itu berkata aspalnya
bocor kawan
Hahaha
orang gila,
Tapi
kayaknya betul juga
Mungkin
maksudnya aspal bocor
karena
uang pembangunan dulu bocor
heh,
begitukah orang gila?
Oh kusebut namaku dalam diam
Pulang kerumah masuk ke toilet
Mandi dengan air keruh
Orang gila itu berkata airnya penuh
tinta kawan
Hahaha
orang gila,
Tapi
kayaknya betul juga
Mungkin
maksudnya airnya penuh tinta
Karena
pengerjaannya penuh tinta
Heh,
begitukah orang gila?
Oh kusebut namaku dalam diam
Saat malam tiba murung dan merenung
Hening dalam kegelapan
Orang gila itu berkata listrik
sedang tidur kawan
Hahaha
orang gila,
Tapi
kayaknya betul juga
Mungkin
maksudnya listrik tidur
Karena
uang pelicinnya nganggur
Heh,
begituka orang gila?
Oh, kusebut namaku dalam diam
Pikiranku asik berjalan beriringan
mentari pagi
Bertemu kelompok berseragam dijalan
pembelokan
Bertanya marah bermuka sangar
Memeras uang atas dasar
undang-undang
Orang gila datang dan berkata
Kelompok berseragam itu lagi stres kawan
Hahaha
orang gila,
Tapi
kayaknya betul juga
Mungkin
mereka stres
Memikirkan
uang modalnya belum balik
Heh,
begitukah orang gila?
Saat pikiranku terbentur beberapa
pertanyaan
Lantas orang gila itu membuka
jendela kamarku
Berteriak “tidur anak muda, nikmati
mimpi indahmu”
Menyambungnya dengan lagak tawa
terpingkal-pingkal
Oh,
malangnya aku
Fikiranku
kini tengah ditertawakan orang gila
Haruskah
aku ikut gila bersamanya?
Atau
haruskah aku berpura-pura gila untuk dikatai gila?
Inilah cerita aku dan fikiranku
Aku yang tengah asik menikmati perjalanan fikaranku
Aku yang tengah asik menikmati perjalanan fikaranku
Mata terpejam dihiasi suara
dengkuran
Adalah penutup dari rangkaian cerita
Oh,
Alangkah beruntung nasib orang gila
Sayangnya,
aku bukan orang gila
Karena
Andai aku gila
Advertisemen