Kematianlah Yang Menjadi Pemisah Antara Aku Dan Rabb-ku -->
"membaca dan menulis adalah caraku untuk melupakan segala kecamukan kesedihan didalam hati"

Filosofi Tari 4 Etnis

Advertisemen

Tari 4 Etnis, memadukan budaya Sulsel

Indahnya keragaman Sulawesi Selatan (Sulsel) salah satuya terlihat dari tariannya. Tari empat etnis adalah tarian yang berasal dari tanah Sulsel, tarian ini merupakan gabungan dari 4 etnis terbesar yang ada di sulsel, yaitu Makassar, Bugis, Mandar dan Toraja. Pakaian, gerakan serta musik yang terdapat dalam tari 4 etnis merupakan perpaduan dari keempat etnis tesebut. Pakaian adat yang digunakan diwakili oleh masing-masing penari. setiap pergantian tarian, lagu daerahnya pun berganti sesuai ciri khat etniknya.

Saat ini, tari 4 etnis sudah mengikuti perkembangan zaman, tanpa menghilangkan ciri khas 4 etnis yang ada di Sulsel. Masing-masing tarian pun berbeda, seperti Makassar tari yang biasa digunakan yaitu Pakkarena. Dengan ciri khas musik gendang dan pui-pui yang menggebu-gebu, sedangkan para penari wanita memegang kipas dengan gerakan lemah gemulai, namun terkesan mistik. Pakaian yang digunakan yaitu baju la'bu, sarung sutra, lipa' sa'be, serta perhiasan (bando bunga, anting, kalung serta gelang). Untuk Bugis, gerakan jari tangan penari disebut makingking, yaitu jari tengah bertemu dengan jempol. Baju yang digunakan adalah baju bodo, sarung sutra makingking, serta perhiasan bando, anting, gelang dan kalung. Mandar. Pada tarian Mandar, jari tangan berbeda dengan bugis dan Makassar, yakni jempol bertemu dengan jari telunjuk. Dan untuk Toraja, memiliki ciri khas tarian adalah gerakan patahan pada pergelangan tangan. Penari Toraja menggunakan baju serta sarung khas tanah toraja, kandore, gelang, kalung tabung, serta hiasan kepala sa'pi.

Menilik sejarah tari 4 etnis, tidak bisa dilepaskan dari sosok Ida Yoesoef yang dianggap sebagai penggagas tari 4 etnis pada tahun 1975, melalui Yayasan Anging Mammiri (YAMA). Dengan kekuatan gerakan yang dibawakan para penari, tari 4 etnis ini pun semakin berkembang dan maju, melalui promosi setiap ajang pariwisata. "Sekarang semua orang menarikan 4 etnis. Tari ini berkembang dari tahun ke tahun, karena berhasil menggambarkan bagaimana 4 etnis yang ada di Sulsel," ujar Ketua Yama Makassar Iin Yoesoef Madjid, yang tak lain putri dari Ida Yoesoef. Dia berharap meskipun tari 4 etnis terus berkembang, baik dari segi pakaian hingga musik pengiring, tetapi tetap tidak menghilangkan kekhasan dan khasanah budaya Sulsel. "Organisasi yang dibuat Ibu sampai sekarang sudah generasi kelima, terus melanjutkan cita-cita. Bagaimana mengembangkan, melestarikan, dan mempromosikan seni dan budaya Sulsel. Bukan hanya nasional, bahkan hingga kancah internasional," ucapnya optimis.


Sumber Artikel : https://makassar.terkini.id/tari-4-etnis-memadukan-budaya-sulsel/
Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
© Copyright 2017 Ishak - All Rights Reserved - Distributed By Artworkdesign - Created By BLAGIOKE Diberdayakan oleh Blogger