Advertisemen
Kahlil Gibran
Biografi
Kahlil Gibran adalah
seorang sastrawan yang beraliran romantik. Ia merupakan penyair terkenal dengan
karya-karyanya yang mencerminkan perpaduan antara budaya timur dan barat, penuh
dengan analogi, tidak hanya itu karya-karyanya populer diberbagai belahan
dunia. Karyanya yang terkenal adalah The
Prophet.
Kahlil Gibran lahir di Basyari, Lebanon, 6 Januari 1883 dari
keluarga Katolik Maronit. Ayahnya bernama Khalil bin Gibran, seorang gembala
yang memiliki kebiasaan memainkan Taoula, merokok pipa air (narjille) dan ibunya bernama Kamila, adalah anak
dari seorang pendeta Maronit, Estephanos Rahmi, yang berstatus janda sebelum
menikah dengan Khalil.
Pernikahan Kamila dengan suami pertamanya, Hanna Abdel Salam,
dikaruniai seorang putra bernama Peter. Sedangkan dari perkawinannya dengan
suami kedua, yaitu Khalil bin Gibran, Kamila dianugerahi tiga orang anak. Satu
anak laki-laki yang bernama Kahlil Gibran dan dua anak perempuan, yakni
Mariana, dan Sultana.
Kahlil Gibran tinggal di Bsharri, sebuah daerah yang kerap
tertimpa musibah bencana alam; badai, gempa, dan petir. Bencana alam tersebut
telah menginspirasinya dalam membuat karya-karyanya mengenai alam.
Pada saat berusia 10 tahun, Kahlil Gibran bersama dengan ibunya
beserta dua saudaranya pindah ke Boston, Massachusetts, Amerika Serikat karena
kesulitan ekonomi di Lebanon. Di Amerika ia mulai belajar seni dan memulai
karier sastra. Ia bersekolah umum di Boston. Dua tahun bersekolah di sana bakat
kesastraan dan melukisnya mulai menonjol sejak bersekolah di sekolah umum di
Boston pada tahun 1895-1897.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Amerika, Kahlil
Gibran kembali ke Lebanon untuk mendalami bahasa Arab dan mengenal banyak karya
sastrawan Arab terdahulu. Setelah keinginannya dikabulkan oleh ibunya, dalam
rentang waktu antara tahun 1896-1901, ia menempuh pendidikan di sebuah sekolah
terkemuka, Madrasah Al-Hikmah, yang terletak di Beirut.
Di Madrasah Al-Hikmah, Kahlil Gibran belajar Hukum
Internasional, Ketabiban, Musik, dan Sejarah Agama. Pada tahun 1898 ia menjadi
penyunting pada majalah sastra dan filsafat. Kemampuannya dalam seni lukis dan
didasari dengan kekagumannya pada para pemikir besar Arab yang diketahuinya,
pada tahun 1900 ia membuat sebuah sketsa wajah penyair Islam periode awal
seperti Abu Nawas, al-Farid, al-Mutanabbi, juga para wajah filsafat seperti Ibnu Sina.
Selama itu pula ada sebuah kenangan indah yang mempengaruhi
jiwanya, yaitu kisah cinta pertamanya dengan Hala Daher, seorang putri dari
sebuah keluarga aistokrat di Lebanon. Olehnya kisah tersebut diabadikan dalam
novelnya, The Broken Wings(1912).
Namun ketidaksetaran status sosial yang membatasi cinta antara keduanya.
Saat berusia 19 tahun setelah menyelesaikan sekolahnya di
Madrasah Al-Hikmah, Kahlil Gibran meninggalkan Lebanon untuk memperluas ilmu
dan mendalami seni lukis, akhirnya ia memutuskan untuk pergi di Paris. Namun
ingatannya tidak pernah bisa lepas dari Lebanon. Lebanon sudah menjadi
inspirasinya. Di Boston dia menulis tentang negerinya itu untuk mengekspresikan
dirinya. Ini yang kemudian justru memberinya kebebasan untuk menggabungkan 2
pengalaman budayanya yang berbeda menjadi satu.
Kahlil Gibran tinggal selama dua tahun di Paris. Di kota inilah
ia menulis drama pertamanya dari tahun 1901 hingga 1902. Saat berusia 20 tahun,
ia membuat karya pertamanya, Spirits
Rebellious ditulis di Boston
dan diterbitkan di New York City, buku yang berisi empat cerita kontemporer
sebagai sindirian terhadap sosial, pejabat tinggi, pengurus keagamaan, dan
cintanya yang kandas akibat perbedaan status sosial. Karena bukunya tersebut,
ia dikucilkan dari gereja Maronit dan diasingkan oleh pemerintah Turki di
Lebanon bahkan bukunya dibakar diberbagai tempat di Beirut.
Saat di Paris Kahlil Gibran menerima kabar dari Konsulat Jendral
Turki, bahwa sebuah tragedi telah menghancurkan keluarganya. Adik perempuannya
yang paling muda berumur 15 tahun, Sultana, meninggal karena penyakit TBC (Tuber Celulosa).
Ia segera kembali ke Boston. Kakaknya, Peter, seorang pelayan toko yang
menjadi tumpuan hidup saudara-saudara dan ibunya juga meninggal karena TBC.
Hanya adiknya, Marianna, yang masih tersisa, dan ia dihantui trauma penyakit
dan kemiskinan keluarganya. Kematian anggota keluarga yang sangat dicintainya
itu terjadi antara bulan Maret dan Juni tahun 1903. Ia dan adiknya harus
menyangga sebuah keluarga yang tidak lengkap ini dan berusaha keras untuk
menjaga kelangsungan hidupnya.
Pada tahun-tahun awal kehidupan mereka berdua, Marianna
membiayai penerbitan karya-karya Kahlil Gibran dengan biaya yang diperoleh dari
hasil menjahit di Miss Teahan's Gowns. Berkat kerja keras adiknya itu, Gibran
dapat meneruskan karier keseniman dan kesasteraannya yang masih awal.
Pada tahun 1908 Kahlil Gibran singgah di Paris lagi. Di sini dia
hidup senang karena secara rutin menerima cukup uang dari Mary Haskell, seorang
wanita kepala sekolah yang berusia 10 tahun lebih tua, namun dikenal memiliki
hubungan khusus dengannya sejak masih tinggal di Boston. Dari tahun 1909 sampai
1910, ia belajar di School of Beaux Arts dan Julian Academy. Kembali ke Boston,
ia mendirikan sebuah studio di West Cedar Street di bagian kota Beacon Hill. Ia
juga mengambil alih pembiayaan keluarganya.
Pada tahun 1911 Kahlil Gibran pindah ke kota New York. Di New
York ia bekerja di apartemen studionya di 51 West Tenth Street, sebuah bangunan
yang sengaja didirikan untuk tempat ia melukis dan menulis.
Kahlil Gibran mulai aktif menulis beberapa artikel yang tersebar
di berbagai media massa. Tulisan-tulisannya mampu mencengangkan pengagum sastra
dunia, termasuk kritikus sastra Arab terkemuka, May Zaidah. Bermula dari
polemik di media massa sejak 1912, ternyata sentuhan cinta keduanya mampu
merekatkan jarak Amerika-Arab meski sampai akhir hayatnya, mereka tidak pernah
saling bertemu.
Pada tahun 1912 Broken
Wings telah diterbitkan dalam
Bahasa Arab. Buku ini bercerita tentang cinta Selma Karami kepada seorang
muridnya. Namun, Selma terpaksa menjadi tunangan kemenakannya sendiri sebelum akhirnya
menikah dengan suami yang merupakan seorang uskup yang oportunis.
Karya
Pada tahun 1918, Kahlil Gibran meluncurkan karya pertamanya
dalam bahasa Inggris,The Madman, His
Parables and Poems. Persahabatan yang erat antara Mary tergambar dalam The Madman. Bukunya yang
berbahasa Inggris adalah Twenty
Drawing, tahun 1919, The
Forerunne, tahun 1920,
dan Sang Nabi pada tahun 1923, ditulis dalam
bahasa Arab, namun tidak dipublikasikan dan kemudian dikembangkan lagi untuk
ditulis ulang dalam bahasa Inggris pada tahun 1918-1922.
Pada tahun 1926 Kahlil Gibran menyelesaikan Sand and Foam, dan Jesus the Son of Man pada
tahun 1928. Ia juga membacakan naskah drama tulisannya, Lazarus pada tanggal 6
Januari 1929. Setelah itu Gibran menyelesaikan The Earth Gods pada tahun 1931. Karyanya yang lain The Wanderer, yang selama ini
ada di tangan Mary, diterbitkan tanpa nama pada tahun 1932, setelah
kematiannya. Juga tulisannya yang lain "The Garden of the Propeth.
Kisah Cinta Kahlil
Gibrain
Kahlil Gibran menjalin kisah cinta dengan dua wanita yaitu Marry
Haskell dan May Zaidah. Mary adalah wanita Amerika yang umurnya 10 tahun lebih
tua dari Gibran dan banyak mewarnai karya-karyanya. May Zaidah adalah wanita
Arab kelahiran Nazareth yang menjalin hubungan cinta melalui surat-surat sampai
akhir hayat Gibran. Hubungan cinta dengan May digambarkan sangat platonis.
Kisah yang tidak terbayangkan karena Gibran tak pernah mengetahui wajah May
bahkan melalui selembar foto.
Akhir Hayat Kahlil
Gibran
Kahlil Gibran meninggal dunia di Boston Amerika Serikat 10 April
1931. Tubuhnya memang telah lama digerogoti sirosis hati dan tuberkulosis, tapi
selama ini ia menolak untuk dirawat di rumah sakit. Jenazah Gibran kemudian
dimakamkan pada tanggal 21 Agustus di Mar Sarkis (sekarang Gibran Museum),
sebuah biara Karmelit di mana Gibran pernah melakukan ibadah.
Setelah meninggalnya Kahlil Gibran, Barbara Young yang
mengetahui seluk-beluk studio, warisan dan tanah peninggalan Gibran, serta
secarik kertas yang bertuliskan, "Di dalam hatiku masih ada sedikit
keinginan untuk membantu dunia Timur, karena telah banyak sekali membantuku.
Referensi: http://www.biografipedia.com/2015/08/biografi-kahlil-gibran-seorang-sastrawan.html
Advertisemen