Kematianlah Yang Menjadi Pemisah Antara Aku Dan Rabb-ku -->
"membaca dan menulis adalah caraku untuk melupakan segala kecamukan kesedihan didalam hati"

Celoteh Malam Di Pasar Segar

Advertisemen

Celoteh Malam Di Pasar Segar

Kala ini, tepatnya pada Jum'at 14 Desember 2018 kita kembali bersua dipasar segar pusat perbelanjaan jajanan anak hedon Makassar. sebenarnya disini kami agak canggung untuk menggila karena ada kenalan baru, dia teman dari kak mila, tapi ah malas pusing. hingga akhirnya dia ikut menikmati kegilaan kami.
Oiya sahabat pembaca harus ketahui bahwa malam ini dingin kian mengusap kulit tubuh dan berusaha dengan manja memberi sugesti untuk merebahkan diri lalu tidur dikasur bumi, tapi dengan segala macam elemen kekuatan kami memilih dan berhasil bersua bersama. Jadi sedikit saya akan bercerita bahwa sebelum kesini dewa tidur selalu mengusap kepalaku dan membacakan mantra agar tertidur lalu dengan kekuatan sinar melek Arul datang menyemprot dewa tidur, mereka bertarung hingga ruang lantai dua fira grafika semakin gaduh, meja-meja beterbangan. Arul mengarahkan semua kemampuannya untuk membasmi dewa ngantuk. Sedangkan aku belum bisa berkutik sama sekali melihat arul yang bertarung seorang diri untuk mengalahkan dewa ngantuk.

Sahabat pembaca, melihat itu akhirnya dengan segala kemampuan saya berlari menuju WC dan menyiram kepalaku dengan setimbah air saat itu pula dewa ngantuk lenyap, sirna dan punah ditelan dinginnya malam.

Bersamaan dengan itu suara klakson mobil Imbang terdengar di depan pintu fira grafika, secepatnya kami membereskan ruangan lantai dua dan bergegas kelantai bawah, selanjutnya masuk kemobil imbang dalam keadaan kelelahan.

Penuh perjuangan tapi semua ini harus ditempuh untuk menjemput Dian dan Ria untuk berbagi canda di pasar segar.

Seperti hari-hari sebelumnya kali ini kami berkumpul tanpa perencanaan yang memadai, colek sedikit langsung ngumpul meskipun sebenarnya sekarang ini musim hujan dengan gerimis tiada henti tapi tidak menyurutan semangat kami untuk kembali memadukan tawa.

Dari berbagai macam senyuman yang dinaungu harapan, kami berusaha untuk selalu dekat seperti ini karena kami percaya bertatapan tidak cukup untuk menyatukan kemistri, untuk itu kami harus banyak berbincang dengan sisipan canda agar hati tetap menyatu hingga nanti dan nanti. Satu hal yang mendasar yakni kerabat canda adalah kebutuhan.

Lagi-lagi kami harus menikmati suara riuh gerimis malam yang menjadi instrumen nada canda yang kami lantunkan malam ini. Juga kami berharap agar setiap langkah selalu diberikan amnesti kepada tuhan hingga kita selalu berkumpul seperti ini.

Malam ini memang tidak ada bulan menerangi bumi dan bintang meredupkan nyalanya untuk menghiasi langit, tapi percayalah cahaya bulan aku dapatkan disela-sela lesung pipimu dan beberapa bintang bersinar didalam matamu. *ah entahlah ini untuk siapa*

Untuk lebih lengkapnya, silahkan lihat video berikut;




Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
© Copyright 2017 Ishak - All Rights Reserved - Distributed By Artworkdesign - Created By BLAGIOKE Diberdayakan oleh Blogger