Advertisemen
Nama Lengkap Ishak Ashari
Nama Panggilan Ishak (waktu kecil di panggil *icca'*)
tempat dan tanggal lahir Pallimae 23 April 1998
status Mahasiswa
Nama ayah Rusdi
Nama Ibu Kisma
Facebook Ishak
SEPATAH
KATA
Keputusanku untuk kuliah akhirnya menuai banyak kecaman
dari dalam hatiku sendiri dikarenakan ada banyak hal lagi yang harus aku
kerjakan. Mulai dari memperbaiki nilai akademik, aktif dalam organisasi hingga
ketidak jelasan hubungan asmara yang kujalani.
Masalah akademik mungkin 4 hari dalam seminggu harus
kujalani sebaik-baiknya demi sebuah nilai akhir yang baik dan hal yang
membuatku termotifasi dalam menyelesaikan akademik adalah keluarga khusus orang
tua tercinta dan juga demi mendapatkan cinta yang berkualitas di masa
mendatang.
Masalah organisasi Alhamdulillah sampai hari ini masih
stabil, baik organisasi daerah, organisasi himpunan hingga organisasi kesenian.
Bicara masalah organisasi daerah sejauh ini masih aktif walau kadang
mendapatkan kejenuhan akibat situasi dan keadaan yang monoton, jika sudah
terlalu jenuh maka kulangkahkan kaki menuju organasasi kesenian mencari hiburan
dengan bernyanyi, berpuisi atau sekalian latihan teater. Beralih pada
organisasi himpunan biasanya aku hanya mengkondisikan diri di ornganisasi ini,
aku aktif jika pemikiran dibutuhkan dan tidak datang jika tidak mendapatkan
panggilan.
Asmara, yah satu kata yang sangat membuatku dilema.
Bicara masalah asmara berarti bicara tentang rasa. aduh, kadang tidak mampu aku
merangkai kata jika membahas masalah rasa. Karena ketika ingatanku tertuju
masalah rasa, seakan fikiranku menafsirkan sosok wanita. Wanita yang belum
jelas akan kejelasannya, satu hal yang aku tau adalah kurangnya konsistenitasku
terhadap wanita, hingga sampai detik ini belum ada wanita pasti yang bisa
kuseriusi, seakan ada keraguan untuk memberikan kepastian akibat takut dicap
playboy dan sekarangpun kadang dicap php. Hal yang pasti, sampai hari ini belum
ada wanita yang mampu membuatku untuk merasainya.
Permintaan maafku kepadaMu Tuhan, aku sangat keasikan menulis segala kepentingan duniaku hingga hampir aku melupakan segala kenikmatan yang Kau berikan padaku. Aku lupa bahwa segala rasa, situasi dan keadaan adalah pemberianmu agar kucicipi untuk sementara waktu. Kau adalah Zat yang kelak menjadi tempatku untuk kembali, hanya kepadaMu hamba memohon dan hanya kepdaMu hamba berserah diri. Terimalah Roh suci ini yang telah terpenjarakan oleh gumpalan daging yang telah berlumuran kemaksitan dan segala hina.
Advertisemen