Kematianlah Yang Menjadi Pemisah Antara Aku Dan Rabb-ku -->
"membaca dan menulis adalah caraku untuk melupakan segala kecamukan kesedihan didalam hati"

Puisi - Pujaan Malam

Advertisemen

Pujaan Malam
Oleh: Ishak Ashari

bulan kuning cerah malam ini
menghias malam pelosok timur negeri
aku berada ditempat ini
tak berkedip sama sekali

sungguh indah
bulan malam ini
aku melihatnya
memantul dari kelopak matamu

matamu menghening
tiada henti
bisakah aku mengajaknya bicara?
walau sekali

aku melihat ramalan dikelopak matamu
rembulan membisik disitu
"pengajar ajarilah pelajar"
katanya

kalimatnya membiusku
dengan tangkai bunga dari hidungmu

hidung datar ber-elegan
pancarkan kecantikan
wajahmu sangat menawan
semoga tak melukaiku, kawan

luka, itu perih
apalagi kalau kau memaksaku jadi mucikari
menambah derita negeri ini

oh, tidak
aku tidak bisa berpromosi
juga memberimu perlindungan segala sisi
aku ingin kau baca buku
agar tidak diperbodohi melulu

bibirmu tipis juga,
hampir saja aku melumatnya
ah sudah, di-dua menit yang lalu nyatanya
maaf. sungguh, aku lupa
aaa, awal bulan mei yang indah

isinkan aku berdoa dalam sajakku
semoga para petapa suci
turun membangun negeri
mengajar generasi
untuk berbudi pekerti
agar tidak korupsi lagi

korupsi?
kata sakral yang pemberitaannya tiada henti
kasihan sekali
negeri

kembali aku melihat rembulan dikelopak matamu
bersama sinar ramalan tentang negeriku
Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
© Copyright 2017 Ishak - All Rights Reserved - Distributed By Artworkdesign - Created By BLAGIOKE Diberdayakan oleh Blogger