Advertisemen
Tenggelam Dalam Kepasrahan
oleh: hendri gunawan
aku bertanya pada dirimu
apakah kamu siap kutenggelamkan?
kamu lebih memilih untuk diam.
akupun bertanya lagi, apakah kamu siap untuk di pukul?
kamu kembali lagi terdiam.
apasih dalam kepalamu itu?
apakah kamu tidak punya otak?
dan apakah kamu tidak punya rasa?
apakah mungkin itu sudah menjadi hakikatmu?
kenapa kamu tidak melawan atas perlakuanku?
aku seperti angin yang tidak memiliki hati,
aku tidak segan memukul kepalamu sekeras mungkin.
bodohnya, tubuhmu merespon dengan kerelaan.
ooo sungguh ganas penglihatanku ini, kau tidak ada apa - apanya bagiku.
hahaha aku gunakan benda tumpul untuk menganiaya dirimu.
akupun bertanya lagi, apakah kamu siap untuk di pukul?
kamu kembali lagi terdiam.
apasih dalam kepalamu itu?
apakah kamu tidak punya otak?
dan apakah kamu tidak punya rasa?
apakah mungkin itu sudah menjadi hakikatmu?
kenapa kamu tidak melawan atas perlakuanku?
aku seperti angin yang tidak memiliki hati,
aku tidak segan memukul kepalamu sekeras mungkin.
bodohnya, tubuhmu merespon dengan kerelaan.
ooo sungguh ganas penglihatanku ini, kau tidak ada apa - apanya bagiku.
hahaha aku gunakan benda tumpul untuk menganiaya dirimu.
nyatanya kau juga cerdik
yah...
disamping keasikanku menganiayamu,
Kau juga merusak sesuatu hal secara paksa.
Kau masuk secara paksa, paksa dan paksa.
jelas kau pemerkosa kawan.
wanita yang gemulai itu tidak melakukan perlawanan pada saat kau tembusi kawan.
kamu terlalu bernafsu tapi dilain sisi aku mengira kamu punya akal kawan,
dimana rana pemikiranmu?
kepalamu ada, tapi lebih memilih membangun jeruji besi untuk
memenjarakan intelektualmu.
sipakah yang sebenarnya jahat?
aku atau kau yang hanya sebatas paku kawan?
#tidakkah menulis lebih baik dari pada diam?
Advertisemen