Kematianlah Yang Menjadi Pemisah Antara Aku Dan Rabb-ku -->
"membaca dan menulis adalah caraku untuk melupakan segala kecamukan kesedihan didalam hati"

Puisi - gerimis

Advertisemen

Gerimis
                                        Oleh: Ishak Ashari
Sedih Dikala sendiri
Diam meretapi
Mulut membisu saat bernyanyi
Juga raga membeku saat menari

Lagi dan lagi
Genangan secuil air hinggap di kaca jendela
Tersenyum tanpa kata
Mengajak bercanda
Seakan menghibur hati yang gundah

Kau lagi.?
Untuk apa datang kesini.?
Kau tidak akan mengerti tentang hati
Sekarang pergi dan jangan kembali lagi

Rasa kesal luapan emosi
Duduk lalu menyilangkan kaki
Butiran air itu kini memberi isyarat
Seakan ingin berbisik

Oh iya,  maafkan aku kawan
kau menikmati senyummu dalam kesendirian
Kau datang menghiburku tanpa ada beban
Nyatanya kau butiran air yang juga  terasingkan

Hahaha...
Terima kasih butiran air kerdil
Kau datang saat ku sedang menggigil
Kau tersenyum manis
Walau hidupmu lebih tragis
Memang sadis
entah mengapa aku tertawa sinis

Langit kian cerah
Awanpun saling berjauhan
Sang surya kini terlihat dari persemedian
Menerpa butiran air dengan cahaya tajam

Oh,  sekarang kau sirna
Baru sesaat kita tersenyum bersama
Kini kau menghilang entah kemana
Kuyakin kau tetap tersenyum disana

Selamat tinggal butiran
Semoga hujan selanjutnya
mendatangkanmu lagi kawan
Esok atau lusa
Kuharap kita juga bertemu dalam gerimis ketiadaan
Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
© Copyright 2017 Ishak - All Rights Reserved - Distributed By Artworkdesign - Created By BLAGIOKE Diberdayakan oleh Blogger