Advertisemen
Cerita Perjalanan Ke Lembah Tanralili
Perjalanan kelembah tanralili pada 4 mei 2019 yang mana kami mulai perjalanan di kos lalu perjalanan sekitar 2 jam kami sampai di malino dan kami disambut dengan hujan yang sangat deras. perjalanan kemalino sangat menguras tenaga hingga kami kelelahan dalam perjalanan. oiya perlu sahabat pembaca tahu bahwa kami meleburkan diri menjadi 2 regu. regu pertama berangkat siang pada pukul 11.00 yang terdiri dari Arul, Alwan, Nunu' dan aku serta nantinya kami berangkat bersama teman arul yang sudah menunggu di malino yakni kak Tiara dan kak Awal, sedangkan regu kedua berangkat malam pada pukul 09.00 yakni kak ahyar dan Alfian. Mereka berangkat malam karena Alfian masih kuliah sore sehingga mereka kami tunggu saja dipuncak.
untuk itulah Kak ahyar dan Alfian tidak ada dalam vlog perjalanan menuju kelembah.
hehehee... *klarifikasi niyeeee*
untuk videonya silahkan nikmati di bawah ini.
oiya, sahabat pembaca yang budiman. Sekarang mari kita lanjutkan cerita perjalanan kami. Jadi setelah sempat digempur hujan deras selama perjalanan kami sempat singgah beristirahat dirumah kak Awal sekitaran sejam sambil minum teh dan makan jalangkote.
tepat pada pukul 17.30 kami melakukan perjalanan kami dengan mengendarai motor selama 15 menit untuk sampai diposko registrasi. dan setelah melaksanakan shalat magrib sekaligus menjamak shalat isya' kamipun mulai mengisi beberapa informasi diri di posko registrasi lalu dengan ucapan Basmalah Perjalananpun kami mulai.
kami melakukan perjalan malam yang terkadang cukup ekstrim karena kami berjalan hanya dibantu dengan penerangan blits smartphone dimana yang kami lalu sebagian besar adalah bebatuan dan tidak jarang pula disamping kami adalah jurang. Namun semua itu tidak membuat tekad kami luntur untuk sampai pada tujuan yang kami cita-citakan.
cerita perjalan yang tidak akan ada habisnya jika kita ingin urai. tapi, kali ini aku akan mencobanya. simak baik-baik.
diperjalan awal semua baik-baik saja, ketegangan mulai mucul saat Nunu' kelelahan, ia meminta untuk istrahat, perjalan yang cukup melelahkan hingga kami selalu singgah istrahat. aku diperjalanan awal merasa cukup enteng membawa diri karena tas yang kubawa sangat kecil, namun tepat pada pendakian gunung kedua, terlihat jelas raut wajah lelah Alwan yang sangat meringis kelelahan. Alwan sesekali hanya mampu memanggil nama Anti *entah itu nama siapa*. yang jelas setelah ia menyebut nama itu serasa ia kembali menemukan nafas terbaiknya. sayangnya tetap pada saat kita berhadapan pada pendakian terakhir di Gunung ke tiga yang dimana di sebelah gunung itu adalah Lembah yang kami tuju. Alwan tiba-tiba berhenti dan menyerahkan Ransel besar itu padaku. dengan kondisi tubuh yang masih vit akhirnya aku ambil ransel itu dan memikulnya sampai puncak hingga turun kelembah.
maka tepat pada pukul 11.00 kami tiba di lokasi lembah yang dengan kadar cuaca dingin yang sangat segar.Lalu kami bergegas mencari tempat dan mendirikan tenda. lalu kami tidur agar esok pagi kami bisa menikmati fajar lebh awal.
Advertisemen